Minggu, 01 Juli 2012

Lirik Destiny's Child - Stand Up For Love (2005 World Children's Day Anthem)

[beyonce] there are times i find it hard to sleep at night we are living through such troubled times and every child that reaches out for someone to hold for one moment they become my own and how can i pretend that i don’t know what’s going on? when every second of every minute another soul is gone and i believe that in my life i will see an end to hopelessness of giving up of suffering then we all stand together this one time then no one will get left behind and stand up for life stand up and hear me sing stand up for love [kelly] i'm inspired and hopeful each and everyday that's how i know that things are gonna change so how can i pretend that i don’t know what’s going on? when every second of every minute another soul is gone and i believe that in my life i will see an end to hopelessness of giving up of suffering if we all stand together this one time then no one will get left behind stand up for life stand up for love [michelle] and it all starts right here and it starts right now one person stand up and the rest will follow for all the forgotten for all the unloved i'm gonna sing this song and i believe that in my life i will see an end to hopelessness of giving up of suffering if we all stand together this one time then no one will get left behind stand up for life [kelly] stand up and sing [michelle] stand up for love [beyonce] for love for love jika ingin mendonwload lagunya, ini link downloadnya

Rabu, 18 Mei 2011

Kata-Kata Persahabatan

1. Sahabat adalah pembunuh,
Pembunuh kesepian dalam diri kita.
Sahabat juga pencuri,
Pencuri perhatian kita untuk hal-hal yang menggembirakan.
Sahabat bias disebut juga sebagai pembajak,
Membajak segala tingkah laku kita demi mempererat kebersamaan.
Sahabat adalah penjudi,
Yang rela mempertaruhkan miliknya demi kita.
Maka dari itu, sahabat pantas di penjara,
Dipenjarakan dalam hati kita untuk selamanya.

2. Kerang tak pernah menyesal ketika kehilangan mutiaranya.
Daun pun tak pernah menyesal ketika harus gugur dari pohonnya.
Begitu juga es yang tak pernah menyesal ketika harus mencair.
Tapi, aku bukanlah kerang, daun, ataupun es..
Aku hanya seorang yang lemah yang akan sangat menyesal jika harus kehilangan sahabat seperti dirimu.

3. Sahabat itu adalah dia yang menghampiri kita, ketika seluruh dunia menjauh.
Karena persaudaraan itu, seperti tangan dan mata.
Saat tangan terluka, mata menangis..
Dan saat mata menangis, tangan menghapusnya.

4. Jika esok aku mati, kunjungi aku dengan ketulusan hatimu..
Tangisi kepergianku dengan senyummu…
Kafani aku dengan kasih sayangmu..
Kubur aku dalam lubuk hatimu..
Tapi aku mohon jangan lupakan aku sebagai sahabatmu..

5. Bila kisah penuh air mata, maka biarlah waktu yang menghapusnya..
Bila kehadiranku adalah luka, maka anggaplah aku nggak pernah ada..
Tapi, bila kehadiranku bisa membuatmu bahagia, maka kenanglah aku untuk selamanya.

6. Kau boleh larang aku untuk merindukanmu, meski aku selalu rindu kamu…
Kau boleh larang aku untuk menyayangimu, meski aku saying kamu..
Kau boleh larang aku untuk jadi sahabatmu, meski aku ingin selalu bersamamu..
Tapi satu pintaku jangan larang aku untuk mengenangmu, karena aku tak akan mampu untuk melupakanmu selamanya..

Jumat, 29 April 2011

Karya Ilmiah remaja sederhana tentang narkoba

Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan petunjuk-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas penulisan karya tulis ilmiah sederhana dengan judul “NARKOBA DAN BAHAYANYA BAGI KESEHATAN”. Tugas penulisan karya ilmiah sederhana ini, untuk memenuhi tugas dan persiapan menghadapi ujian praktik mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Dalam penyusunan tugas karya ilmiah sederhana ini, tentu tidak sedikit kendala yang penulis temui. Namun, penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan karya tulis ilniah sederhana ini berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan dari berbagai pihak, sehingga kendala itu dapat teratasi. Untuk itu penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih kepada :
1. Ibu Nur Lailatul Inayah, S.Pd, selaku pembimbing I mata pelajaran Bahasa Indonesia dan yang telah memberikan tugas ini, serta memberikan arahan kepada penulis, sehingga dapat memotivasi penulis untuk meyelesaikan tugas ini dengan baik.
2. Orang tua penulis yang turut membantu, baik dalam hal moral, material, maupun pikiran.
3. Teman penulis yang membantu dalam hal pikiran.

Dalam penulisan tugas karya ilmiah sederhana ini penulis menyadari masih ada kekurangan yang terdapat didalamnya. Maka dari itu penulis berharap kritik dan saran dari pembaca, agar penulis dapat memperbaiki tugas karya ilmiah sederhana ini.
Semoga tugas karya ilmiah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pembaca, khususnya bagi penulis sendiri, sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai. AMIN!

penulis

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.
Hirup pikuk kehidupan yang serba modern sekarang ini membuat penulis prihatin terhadap masalah narkoba. Bukankah karena barang itu tidak sedikit saudara-saudara kita yang hampir kehilangan nyawanya? Ini pun di dasari pada banyaknya kasus yang telah terkuak di negara kita ini. Dan anehnya pemakai narkoba ini tidak pernah berkurang tetapi malah bertambah jumlahnya.
Pada saat ini kita sering mendengar istilah narkoba (narkotika dan obat-obatan terlarang) baik itu dalam pembicaraan sehari-hari atau lewat media massa, baik cetak maupun elektronik. Narkotika sering disebut satu-satunya obat terlarang. Apakah memang demikian? Ternyata sekarang muncul istilah popular yaitu NAPZA (Narkotika, Alkohol, Psikotropika dan zat adiktif lainnya) sehingga obat terlarang itu juga mencakup psikotropika, alkohol, tembakau, dan zat adiktif yang memabukkan lainnya. Selain itu, dapat menyebabkan gangguan fisik dan psikis serta kerusakan susunan saraf pusat, bahkan sampai meyebabkan kematian.
Begitu banyak zat-zat berbahaya yang terkandung didalam narkoba yang dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan penggunanya. Di era globalisasi ini, sangat banyak masyarakat yang menyalahgunakan pemakaian narkoba, baik di kalangan dewasa, maupun di kalangan remaja. Banyak sekali pergaulan bebas yang rentan terhadap penyalahgunaan narkoba, khususnya di kalangan remaja. Para remaja menganggap bahwa dengan memakai narkoba, hidup akan terasa nyaman, akan hilang rasa sakit, serta terbebas dari masalah kehidupan yang menimpa dirinya tanpa memikirkan dampak negatif yang ditimbulkannya. Sehubungan dengan itu, penulis memilih judul tentang narkoba dan bahayanya bagi kesehatan.
Tidak semua zat adiktif dan psikotropika membahayakan kesehatan, asalkan pemakaiannya sesuai dosis, fungsi, dan takaran. Zat adiktif dan psikotropika tersebut dapat digunakan di bidang kesehatan.



1.2 Identifikasi Masalah.

Saat ini, banyak masyarakat yang menyalahgunakan pemakaian narkoba, baik di kalangan dewasa, maupun di kalangan remaja. Banyak sekali pergaulan bebas yang rentan terhadap penyalahgunaan narkoba, khususnya di kalangan remaja. Untuk itu penulis akan mengidentifikasi permasalahan narkoba agar lebih terfokuskan. Penulis membatasi permasalahan tersebut hanya pada kandungan dari narkoba, dampak negatif dari narkoba, dan zat adiktif dan psikotropika dalam bidang kesehatan.

1.3 Rumusan Masalah.

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini disusun sebagai berikut :

1.3.1 Apa kandungan dari narkoba?
1.3.2 Bagaimana dampak dari narkoba?
1.3.3 Apa saja macam-macam zat adiktif dan psikotropika dalam bidang kesehatan?

1.4 Tujuan Penelitian.

Dalam penelitian ini, penulis ingin menginformasikan kepada pembaca tentang :

1.4.1 Kandungan dari narkoba.
1.4.2 Dampak negatif dari narkoba.
1.4.3 Zat-zat adiktif dan psikotropika dalam bidang kesehatan.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN

2.1 Kajian Pustaka : Narkoba dan bahayanya bagi kesehatan

2.1.1 Pengertian narkoba.
Dalam id.wikipedia.org, narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain "narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah NAPZA yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya.
Semua istilah ini, baik "narkoba" atau napza, mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai resiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan narkoba sebenarnya adalah psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini presepsi itu disalah gunakan akibat pemakaian yang telah di luar batas dosis.
2.1.2 Jenis-jenis Narkoba.
Dalam bomberpipitpipit.wordpress.com, jenis-jenis narkoba yaitu, opiat/opium mentah, morfin, heroin atau putaw, ganja atau kanabis, LSD (lysergic acid atau acid, trips, tabs), kokain, amfetamin, sedatif-hipnotik (benzodiazepin/BDZ), alkohol, inhalansia atau solven, dan shabu-shabu.


2.2 Pembahasan

2.2.1 Kandungan Narkoba
Adapun zat-zat yang terkandung dalam narkoba yaitu narkotika dan psikotropika
2.2.1.1 Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman / bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menimbulkan ketergantungan.
Berdasarkan tinggi rendahnya potensi ketergantungan, Undang-Undang Narkotika Nomor 22 Tahun 1997 menggolongkan narkoba menjadi tiga golongan.

a. Narkotika golongan I
Narkotika golongan I yaitu narkotika yang digunakan untuk tujuan pengembangan IPTEK dan tidak digunakan dalam terapi, mempunyai potensi sangat tinggi dalam mengakibatkan ketergantungan.
Jenis-jenis narkotika golongan I adalah tanaman Papaver somniverum L, opium mentah (opiat), opium masak, tanaman koka, daun koka, kokaina, dan tanaman ganja.
b. Narkotika golongan II
Narkotika golongan II yaitu narkotika yang berkhasiat dalam pengobatan, digunakan sebagai pilihan terakhir, dan dapat digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan IPTEK, serta mempunyai potensi mengakibatkan ketergantungan.
Jenis-jenis narkotika golongan II adalah morfin, fentanil, dan petidin (meperidina).
c. Narkotika golongan III
Narkotika golongan III yaitu narkotika yang berkhasiat untuk pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi atau tujuan IPTEK serta mempunyai potensi ringan dalam mengakibatkan ketergantungan.
Jenis-jenis narkotika golongan III adalah kodein dan etil morfina (dionin).


2.2.1.2 Psikotropika

Psikotropika didefinisikan sebagai zat atau obat bukan narkotik, tetapi berkhasiat berupa perubahan aktivitas mental atau tingkah laku dan dapat menyebabkan ketergantungan.
Berdasarkan UU Nomor. 5 Tahun 1997, psikotropika digolongkan menjadi empat golongan :

a. Psikotropika golongan I
Psikotropika golongan I yaitu merupakan pikotropika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan IPTEK dan tidak dapat digunakan dalam terapi, mempunyai potensi amat kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan.
Jenis-jenis psikotropika I adalah ektasi, psilosibina, LSD (lisergik dietilamida), meskalina (peyot)
b. Psikotropika golongan II
Psikotropika golongan II yaitu merupakan psikotropika yang berkhasiat untuk pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi atau untuk tujuan IPTEK serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindrom ketergantungan.
Jenis-jenis psikotropika golongan II yaitu amfetamin, methamfetamina, dan metil fenidat.
c. Psikotropika golongan III
Psikotropika golongan III yaiu merupakan psikotropika yang berkhasiat untuk pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi atau untuk tujuan IPTEK, serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindrom ketergantungan.
Jenis-jenis psikotropika golongan III adalah amobarbital, flunitrazepam, dan katina.
d. Psikotropika golongan IV
Psikotropika golongan IV merupakan psikotropika yang bermanfaat unutk peengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi atau untuk tujuan IPTEK serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan ketergantungan.
Jenis-jenis psikotropika golongan IV adalah barbiturat, bromazepam, diazepam, estazolam, fenobarbital, klobazam, lorazepam, dan nitrazepam. Obat-obatan tersebut dapat dikelompokkan menjadi depresan, stimulan, dan halusinogen.

2.2.2 Dampak Negatif dari Narkoba.

Banyak sekali dampak negatif yang ditimbulkan narkoba. Baik dampak negatif terhadap fisik, dampak negatif terhadap emosi, dan dampak negatif terhadap perilaku sehari-hari. Adapun dampak negatifnya adalah sebagai berikut :

2.2.2.1 Berat badannya akan turun secara drastis.
2.2.2.2 Matanya akan terlihat cekung dan merah.
2.2.2.3 Mukanya pucat.
2.2.2.4 Bibirnya menjadi kehitam-hitaman.
2.2.2.5 Tangannya dipenuhi bintik-bintik merah.
2.2.2.6 Buang air besar dan kecil kurang lancar.
2.2.2.7 Sembelit atau sakit perut tanpa alasan yang jelas.
2.2.2.8 Sangat sensitif dan mudah bosan.
2.2.2.9 Suka membangkang apabila di tegur.
2.2.2.10 Emosinya tidak stabil.
2.2.2.11 Kehilangan nafsu makan.
2.2.2.12 Malas.
2.2.2.13 Sering melupakan tanggung jawab.
2.2.2.14 Jarang mengerjakan tugas-tugas rutinnya.
2.2.2.15 Menunjukan sikap tidak peduli.
2.2.2.16 Menjauh dari keluarga.
2.2.2.17 Mencuri uang di rumah, sekolah, ataupun tempat pekerjaan.
2.2.2.18 Menggadaikan barang-barang berharga di rumah.
2.2.2.19 Sering menyendiri.
2.2.2.20 Menghabiskan waktu ditempat-tempat sepi dan gelap.
2.2.2.21 Takut akan air.
2.2.2.22 Batuk dan pilek berkepanjangan.
2.2.2.23 Bersikap manipulatif.
2.2.2.24 Sering berbohong dan ingkar janji dengan berbagai macam alasan.
2.2.2.25 Sering menguap.
2.2.2.26 Mengaluarkan keringat berlebihan.
2.2.2.27 Sering mengalami mimpi buruk.
2.2.2.28 Mengalami nyeri kepala.
2.2.2.29 Mengalami nyeri / ngilu di sendi-sendi tubuhnya.
2.2.2.30 Pola tidur tidak wajar, gemar tidur di pagi hari.

Di antara dampak negatif dari narkoba, ada dampak yang sangat besar yang ditimbulkan oleh narkoba, yaitu kematian, yang saat ini banyak terjadi akibat penyalahgunaan narkoba.

2.2.3 Zat adiktif dan psikotropika dalam bidang kesehatan.

Zat adiktif dan psikotropika sangat berbahaya bagi manusia jika salah penggunaannya. Namun jika digunakan sesuai dosis, fungsi dan takaran yang tepat, zat adiktif dan psikotropika dapat bermanfaat di bidang kesehatan. Jenis-jenisnya adalah :

2.2.3.1 Obat bius (anestesi), contohnya thiopental, halothane, eflurane, dan PCP.
2.2.3.2 Obat perangsang, contoh amfetamin dan kokain.
2.2.3.3 Obat penawar rasa sakit, contoh morfin.
2.2.3.4 Obat tidur, contoh methakualone dan benzodiazepine.
2.2.3.5 Penghilang depresi, contoh metal fenidat.
2.2.3.6 Antiseptik, contoh, alkohol.

Biasanya, zat adiktif dan psikotropika dalam bidang kesehatan ini digunakan oleh seorang dokter untuk membantu pekerjaannya. Misalnya obat bius digunakan seorang dokter ketika akan melakukan operasi terhadap seorang pasien.


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan Hasil Penelitian.

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan, maka dari hasil tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut :

3.1.1 Narkotika.

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis. Berdasarkan tinggi rendahnya potensi kertegantugan, narkotika digolongkan menjadi tiga golongan. Narkotika golongan I mempunyai potensi sangat tinggi dalam mengakibatkan ketergantungan. Narkotika golongan II mempunyai potensi sedang dalam mengakibatkan ketergantungan. Dan narkotika golongan III mempunyai potensi ringan dalam mengakibatkan ketergantungan.

3.1.2 Psikotropika

Psikotropika didefinisikan sebagai zat atau obat bukan narkotik, tetapi berkhasiat psikoaktif berupa perubahan aktivitas mental atau tingkah laku melalui pengaruhnya pada susunan saraf pusat serta dapat menyebabkan efek ketergantungan. Psikotropika digolongkan menjadi empat golongan berdasarkan tinggi rendahnya ketergantungan. Psikotropika golongan I dan psikotropika golongan II mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Psikotropika golongan III dan psikotropika golongan IV mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindrom ketergantungan.





3.1.2 Dampak negatif dari narkoba.

Banyak sekali dampak yang ditimbulkan narkoba. Baik dampak terhadap fisik, dampak terhadap emosi, dan dampak terhadap perilaku sehari-hari. Salah satunya adalah tangan dipenuhi bintik-bintik merah, dan mengalami nyeri / ngilu di sendi-sendi tubuhnya. Namun, di antara dampak negatif dari narkoba, ada dampak yang sangat besar yang ditimbulkan oleh narkoba, yaitu kematian, yang saat ini banyak terjadi akibat penyalahgunaan narkoba.

3.1.3 Zat adiktif dan psikotropika.

Tidak semua zat adiktif dan psikotropika berbahaya bagi kesehatan penggunanya. Asalkan sesuai dosis, fungsi, dan takaran yang tepat, maka dapat digunakan dalam bidang kesehatan. Contohnya, obat bius yang biasanya digunakan oleh seorang dokter untuk membantu pekerjaannya. Misalnya, ketika akan melakukan operasi terhadap seorang pasien dengan cara memberikan obat bius itu kepada seorang pasien sebelum operasi dilakukan.
3.2 Saran.

Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyarankan kepada generasi muda untuk lebih berhati-hati dalam bergaul. Jangan sampai kita terseret dalam pergaulan bebas yang akhirnya kita akan terjerumus ke dalam bahaya penyalahgunaan narkoba. Karena saat ini banyak dari pergaulan-pergaulan bebas yang rentan terhadap penyalahgunaan narkoba.
Untuk itu, sebaiknya kita melakukan pencegahan sejak dini. Salah satunya ialah melakukan pembinaan dalam kehidupan beragama, baik di sekolah, keluarga, maupun di lingkungan masyarakat. Serta mengetahui secara pasti gaya hidup sehat sehingga kita mampu menangkal pengaruh / bujukan memakai obat terlarang.
Jadi, “katakan tidak, pada narkoba”.

Daftar Pustaka

Arianti, Khoiri dan Emi Sulami.2009.PR IPA TERPADU untuk SMP/MTs.Klaten:Intan
Pariwara.
Windarsih, Gut dan Risdiyani Chasanah.2010.DETIK-DETIK Ujian Nasional IPA SMP/MTs
Klaten:Intan Pariwara.
Rey. brugkembar.blogspot.com.dampak negatif narkoba dan zat adiktif.Januari 2009.
Wikipedia.id.wikipedia.org.narkoba.Maret 2011.
Pipit.bomberpipitpipit.wordpress.com.jenis-jenis narkoba.Maret 2007.
Meta.kampungbenar.wordpress.com.“NARKOBA” Jangan sampai deh !!!!.Februari 2011

Jumat, 31 Desember 2010

MENCARI TANGGAL LAHIR DALAM BENTUK DDMMYY

kalo kamu belum menguasai matematilka, ambil kalkulatormu..!!
ato make kalkulator di hape kamu nggak apa apa kok....

disini ada sepuluh langkah yang harus kamu ikuti:

langkah pertama... kalikan tanggal lahirmu dengan angka 4
kedua.. kemudian tambahkan dengan angka 13
ketiga.... kalikan dengan angka 25
keempat .. kurangi dengan angka 200
kelima.... tambahkan bulan kelahiranmu....
keenam.. kemudian kalikan dengan angka 2
ketujuh.. kurangi dengan angka 40
kedelapan.. kalikan dengan angka 50
kesembilan... tambahkan dengan 2 angka terakhir tahun kelahiranmu....
dan yang terakhir... kurangi dengan angka 10500
ada sesuatu yang amazing lho disana....

jangan lupa yaa hasilnya kirim ke e-mail aku..
phohjhenthreqck.dharwl@gmail.com

My Galeri Foto


tayangan televisi kali ini


tolong diriku koq disiram...? guwe sudag mandi kaleee.....


wauw ada ikan hiu..


hebat yaa. sii semut.. bisa mengangkat foto ku?


wiiii.... ada ada saja....


MTs N Pohjentrek tampak dari sudut depan...


kelas IX sebelum di renovasi....


lapangan upacara...


jalan utama menuju kelas dan ruang lainnya...


tempat untuk beribadah.. MUSHOLLA AL-MUBAROK


My Zodiac is gemini


My E-mail. menerapkan kaca yang membentuk sudut alpha


imitasi wajah saya menjadi gambar kartun...

Kamis, 30 Desember 2010

PELAJARAN DARI UPIN DAN IPIN

Betul, betul, betul!
Ujaran di atas saat ini sudah seperti wabah saja di Indonesia. Bak mantra ajaib, ujaran tersebut mampu menyihir dan merasuki percakapan sehari-hari di Indonesia., mulai dari kalangan anak-anak hingga orang dewasa. Bahkan, ujaran tersebut sudah merambah di dunia telekomunikasi sebagai nada sambung telepon genggam dan dapat diunduh dari berbagai situs di internet. Itulah gejala yang dibawa oleh sebuah film serial anak-anak dari negeri jiran (Malaysia), Upi dan Ipin.
Apa yang menarik dari serial Upi dan Ipin sehingga sangat digemari, bukan saja oelh anak-anak tetapi juga oranh dewasa di Indonesia? Selain karena memang bagus, serial yang sarat pendidikan moral tersebut menggunakan bahasa uang dapat dipahami oleh orang Indonesia. Bahasa Malaysia yang digunakan dalam serial Upin dan Ipin memang serumpn dengan bahasa Indonesia, yaitu rumpun Melayu.
Yang lebih menarik dari serial Upin dan Ipin adalah kebanggaan mereka menggunakan bahasa nasional mereka sendiri, yaitu bahasa Malaysia. Hampir semua dialog dalam serial tersebut menggunakan bahasa Malaysia tanpa diselipi kata-kata asing. Kebanggan menggunakan bahasa nasional itulah yang pantas ditiru. Pelajaran yang dapat dipetik dari Upin dan Ipin adalah, gunakan bahasa nasionalmu dengan penuh kebanggaan.
Kenyataan yang ada di Indonesia sekarang masih jaug dari harapan. Hal ini dapat dilihat dari media televisi. Banyak acara televisi yang mempertontonkan adegan seni peran di mana sang tokoh dengan bangganya menyelipkan kata-kata asing dalam dialognya. Dalam kehidupan sehari-hari pun, banyak orang Indonesia yang sangat suka menyelipkan kata-kata asing dalam ucapannya, biar kelihatan pandai. Ini tidak pantas ditiru.
Jadi banggalah menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasionalmu. Jangan kalah sama Upin dan Ipin. Betul, betul, betul!