Kamis, 09 Desember 2010

CERPEN

KEGELISAHAN SEORANG ANAK JALANAN

Ketika ku buka jendela kaca mobilku, Seketika anganku terbantun melihat sekitarku. Wajah – wajah mungil, tangan – tangan kecil mengumpulkan rupiah sebagai penyambung hidup. Andai saja aku seperti mereka. Pasti aku tidak akan kuat menjalani hidupku seperti kehidupan anak jalanan yang penuh dengan penderitaan dan kesengsaraan.
Inginku membantu mereka keluar dari kepedihan hidup. Tetapi mungkin itu tidak akan terjadi. Mungkin aku bias membantu mereka hanya dengan sebungkus nasi dan segelas air mineral. Bantuanku itu mungkin bias membuat mereka senang, tetapi mungkin hanya sesaat. Karena mereka harus menjalani lagi kepedihan hidup dan aku mungkin tidak akan bias membantu mereka setiap hari. Karena tugasku saat ini masih belajar dan belajar dengan sungguh – sungguh.
Mobilku pun melaju dengan kencang. Pandangan mataku tak tertuju lagi kea rah anak – anak jalanan itu. Didalam mobil, aku mulai berkhayal dan mengandai – andai. Kelak jika aku menjadi orang yang sukses dan berpenghasilan, aku ingin membantu mereka keluar dari kesengsaraan. Atau, kelak jika aku menjadi seorang presiden, aku akan membuka lapangan kerja atau sekolah gratis bagi mereka.
Sesampai di rumah, aku menceritakan apa yang kulihat dijalan kepada kakek dan nenekku. Tiba – tiba terdengar suara ada seseorang sedang meminya – minta uang. Hatiku terketuk untuk membantunya. Ku persilahkan masuk dia ke dalam rumahku. Aku beri dia sepiring nasi dan seteguk air. Hatiku terharu, ketika ku lihat pengemis itu dengan lahapnya menikmati makanan itu, kemudian ia meminumnya. Setelah selesai, pengemis itu pergi sambil mengucapkan terima kasih.
Keesokan harinya, niatku untuk membantu anak jalanan, akhirnya tercapai. Aku kumpulkan mereka semua dan kubagikan sebungkus nasi dengan segelas air mineral satu per satu. Nampaknya, mereka sangat senang sekali. Terlihat dari cara mereka makan dengan lahapnya, membuatku ingin meneteskan air mata. Tidak lama kemudian, aku pun pulang. Tak lupa aku member motivasi kepada mereka agar tetap kuat dan sabar untuk menjalani hidup. Sesampai di rumah, aku berdo’a dan memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar Tuhan senantiasa melindungi mereka dan member ketabahan kepada mereka semua. AMIN!.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar